PENTINGNYA MENANAMKAN RASA HORMAT DAN SALING MENGHARGAI SEJAK DINI

Penulis: Prila Pramudita Sari, S. Pd. 
Guru SDIT Aljabar Gondang Sragen 
Editor:  Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.) 
(Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.) 

Menanamkan rasa hormat dan saling menghargai di antara sesama manusia adalah tugas penting yang harus dimulai sejak dini. Pendidikan karakter seperti ini tidak hanya membentuk individu yang beretika, tetapi juga menciptakan masyarakat yang harmonis. Sebagai pendidik di SDIT Al Jabbar, saya, Prila Pramudita Sari, seringkali menghadapi tantangan dalam membangun nilai-nilai ini pada anak-anak.

Menghargai dan menghormati sesama adalah nilai dasar yang harus dijunjung tinggi. Banyak anak-anak yang masih minim dalam menerapkan nilai-nilai ini. Mereka belum sepenuhnya menyadari pentingnya rasa menghargai dan menghormati, yang sebenarnya bisa menjadikan hidup mereka lebih harmonis. Sebagai guru, saya merasa ini adalah tugas yang harus saya tangani dengan serius.

Dalam observasi saya sehari-hari, saya melihat banyak anak yang belum menerapkan rasa menghargai dan menghormati. Misalnya, banyak siswa yang tidak menyapa guru ketika bertemu atau lewat di depan guru. Sikap acuh tak acuh ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap orang yang lebih tua atau berotoritas.

Selain itu, dalam pembelajaran di kelas, seringkali saya menemukan siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi. Mereka ramai dan tidak fokus, menunjukkan sikap yang tidak menghargai waktu dan usaha guru dalam mengajar. Situasi ini menjadi PR besar bagi saya untuk menyadarkan mereka akan pentingnya menghargai dan menghormati.

Sejak dini, anak-anak perlu diajarkan bahwa menghargai dan menghormati adalah nilai-nilai universal yang harus diterapkan di mana saja, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat. Ketika mereka belajar untuk menghormati orang lain, mereka juga akan dihormati. Ini adalah prinsip yang harus dipahami dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter tidak hanya bisa dilakukan melalui nasihat verbal. Teladan dari orang dewasa, terutama guru dan orang tua, sangat penting. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika mereka melihat orang dewasa di sekitarnya saling menghargai dan menghormati, mereka akan meniru perilaku tersebut.

Sebagai guru, saya selalu berusaha menjadi teladan yang baik bagi siswa-siswa saya. Saya menunjukkan sikap menghargai dan menghormati kepada semua orang, baik sesama guru, staf sekolah, maupun siswa. Dengan demikian, saya berharap anak-anak akan mengikuti jejak ini dan menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Menanamkan nilai-nilai ini juga memerlukan pembiasaan. Misalnya, saya selalu mengajak siswa untuk saling menyapa setiap pagi, baik kepada guru maupun sesama teman. Kebiasaan sederhana ini dapat memperkuat rasa saling menghargai di antara mereka.

Menghargai dan menghormati tidak hanya berlaku untuk hubungan antar manusia, tetapi juga terhadap lingkungan sekitar. Mengajarkan anak-anak untuk tidak merusak fasilitas sekolah, menjaga kebersihan, dan merawat tanaman di sekolah adalah bagian dari menanamkan nilai menghargai dan menghormati.

Dalam Islam, pentingnya saling menghargai dan menghormati sangat ditekankan. Salah satu kutipan dari Imam Al-Ghazali menyatakan, "Siapa yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak mengasihi yang lebih muda, maka ia bukan dari golonganku." Ini menunjukkan betapa pentingnya sikap saling menghargai dalam ajaran Islam.

Selain itu, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah juga berkata, "Menghormati orang lain adalah menghormati diri sendiri." Ini mengingatkan kita bahwa dengan menghormati orang lain, kita sebenarnya juga menghormati diri kita sendiri dan menjaga martabat kita.

Pembiasaan yang baik di sekolah akan membawa dampak positif bagi anak-anak di rumah dan di lingkungan sekitar mereka. Jika anak-anak sudah terbiasa dengan nilai-nilai menghargai dan menghormati di sekolah, mereka akan menerapkannya juga di rumah dan masyarakat. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan harmonis.

Penting juga bagi orang tua untuk melanjutkan pendidikan karakter ini di rumah. Orang tua harus menjadi teladan yang baik dan terus mendorong anak-anak mereka untuk selalu menghargai dan menghormati orang lain. Kolaborasi antara sekolah dan rumah akan sangat efektif dalam membentuk karakter anak yang baik.

Dengan menanamkan nilai-nilai ini sejak dini, kita berharap anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan beretika. Mereka akan mampu membawa nilai-nilai universal ini ke mana pun mereka pergi dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik.

Sebagai penutup, mari kita renungkan kata-kata dari Imam Ali bin Abi Thalib: "Orang yang paling berakal adalah yang paling bisa menahan diri dan menghormati orang lain." Dengan menghormati dan menghargai sesama, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih baik, tetapi juga menunjukkan kebijaksanaan dan kearifan kita sebagai manusia.

Marilah kita bersama-sama menanamkan rasa hormat dan saling menghargai pada anak-anak kita. Dengan begitu, kita tidak hanya membentuk generasi yang beretika, tetapi juga menciptakan masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang. Semoga upaya kita dalam mendidik anak-anak menjadi individu yang menghargai dan menghormati selalu mendapat berkah dan ridha dari Allah SWT.

Comments

Popular posts from this blog

NUSANTARA GROUP

MENGUBUR UNTUK MENJAGA BUMI

DR. MAMPUONO: PENDIDIK, PENEMU, TEACHERPRENEUR, DAN PENULIS