BAHAGIA MERAWAT ORANG TUA

Penulis: Tri Suwarni Widayati, Guru SMAN 1 Klaten
Editor:  Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.) 

(Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.) 

Merawat orang tua adalah sebuah tugas mulia yang semua anak akan hadapi pada suatu waktu. Sebagai anak, kita harus memahami pentingnya menghormati dan merawat orang tua kita. Mereka adalah sumber keberadaan kita dan berkat mereka kita bisa menikmati kehidupan ini. Seiring berjalannya waktu, kita menjadi dewasa dan akhirnya juga mengalami masa tua. Pada saat itulah kita perlu mengingat bahwa kedua orang tua kita juga semakin tua dan memerlukan perhatian kita. Allah berfirman dalam Alquran, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia" (QS. Al-Isra: 23).

Nasihat bijak dari Mahatma Gandhi, "The best way to find yourself is to lose yourself in the service of others" (Cara terbaik untuk menemukan diri sendiri adalah dengan menghilangkan diri dalam pelayanan kepada orang lain), mengingatkan kita bahwa merawat orang tua bukan hanya tentang tanggung jawab (responsibility), tetapi juga tentang menemukan makna (meaning) dalam hidup kita. Ketika kita menjalani tugas ini dengan penuh kasih sayang dan niat ibadah (intention of worship), kita tidak hanya membantu orang tua kita, tetapi juga memperkaya jiwa kita sendiri.

Merawat orang tua adalah perintah dari Allah yang harus dijalankan dengan ikhlas (sincerely). Jika kita memandangnya sebagai beban (burden) atau sekadar untung dan rugi, kita akan merasa terbebani. Namun, jika kita melakukannya dengan niat ibadah, semua akan terasa ringan. Seperti yang dikatakan dalam buku best seller "The Power of Now" oleh Eckhart Tolle, "Realize deeply that the present moment is all you ever have. Make the Now the primary focus of your life" (Sadari dengan mendalam bahwa saat ini adalah semua yang Anda miliki. Jadikan saat ini sebagai fokus utama hidup Anda). Kita harus fokus pada saat ini dan menjalani setiap momen dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang.

Menghadapi kenyataan bahwa kita suatu hari nanti juga akan menjadi tua, seharusnya mengingatkan kita betapa pentingnya merawat orang tua dengan penuh cinta (love) dan perhatian (care). Kesempatan untuk merawat orang tua adalah sebuah berkah (blessing) yang harus disyukuri. Melakukan tugas ini dengan senang hati dan niat ibadah akan membawa kebahagiaan (happiness) dalam hidup kita.

Kita juga harus mengingat pesan dari buku best seller "Tuesdays with Morrie" oleh Mitch Albom, "The most important thing in life is to learn how to give out love, and to let it come in" (Hal terpenting dalam hidup adalah belajar bagaimana memberikan cinta, dan membiarkannya masuk). Merawat orang tua adalah bentuk cinta yang paling murni (purest form of love) dan mengajarkan kita bagaimana memberi dan menerima cinta dengan tulus (sincerely).

Sebagai anak, kita harus menjadikan merawat orang tua sebagai ibadah yang menyenangkan. Semua yang kita lakukan dengan niat ibadah akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat orang tua kita merasa nyaman (comfortable) dan bahagia di masa tua mereka. Dengan niat ibadah, kita bisa menjalani tugas ini dengan penuh semangat (enthusiasm) dan kebahagiaan. Rasulullah SAW bersabda, "Ridha Allah tergantung kepada ridha orang tua dan murka Allah tergantung kepada murka orang tua" (HR. Tirmidzi).

Ketika kita merawat orang tua dengan ikhlas, kita juga menanamkan nilai-nilai kebaikan (values of goodness) kepada anak-anak kita. Mereka akan melihat dan belajar dari tindakan (actions) kita. Sebagai orang tua, kita harus memberikan contoh yang baik (good example) dalam merawat orang tua kita, agar anak-anak kita juga akan merawat kita dengan penuh kasih sayang di masa depan.

Selain itu, kita juga perlu memotivasi diri sendiri dan anak-anak kita untuk selalu berbuat baik kepada orang tua. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan mengingatkan mereka bahwa barang siapa yang bisa membahagiakan orang tua, insya Allah hidupnya juga akan bahagia. Ini adalah janji Allah yang harus kita pegang teguh. Dalam Alquran disebutkan, "Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu" (QS. Luqman: 14).

Menghadapi tantangan dalam merawat orang tua adalah bagian dari ujian hidup. Namun, dengan niat ibadah dan keyakinan bahwa semua akan menjadi lebih baik, kita bisa melewati semua dengan baik. Seperti yang dikatakan oleh orang bijak, "When you do things from your soul, you feel a river moving in you, a joy" (Ketika Anda melakukan sesuatu dari jiwa Anda, Anda merasakan aliran sungai dalam diri Anda, sebuah kebahagiaan). Dengan melakukan segala sesuatu dari hati, kita akan merasakan kebahagiaan yang mendalam (deep joy).

Merawat orang tua adalah bentuk penghargaan terbesar (greatest respect) yang bisa kita berikan kepada mereka. Mereka telah memberikan segalanya untuk kita, dan inilah saatnya kita membalas budi (repay kindness) dengan merawat mereka dengan sepenuh hati. Ini adalah cara kita menunjukkan rasa terima kasih (gratitude) dan cinta yang tulus kepada mereka.

Mengakhiri tulisan ini, mari kita semua berkomitmen untuk merawat orang tua kita dengan penuh kasih sayang dan niat ibadah. Biarkan ini menjadi tugas mulia (noble task) yang kita jalani dengan ikhlas dan penuh kebahagiaan. Semoga Allah memberikan kita kekuatan (strength) dan kesabaran (patience) untuk selalu berbuat baik kepada orang tua kita, amin.

Comments

Popular posts from this blog

NUSANTARA GROUP

MENGUBUR UNTUK MENJAGA BUMI

DR. MAMPUONO: PENDIDIK, PENEMU, TEACHERPRENEUR, DAN PENULIS