PENGALAMAN MENGAJAR DI SDIT ALJABAR GONDANG, DARI SENI BUDAYA HINGGA BAHASA INGGRIS
Guru SDIT Aljabar G
Editor: Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.)
(Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.)
Saya, Rifa Febriliana, memulai perjalanan mengajar di SDIT Aljabar Gondang sejak Agustus 2022 setelah lulus dari program studi Bahasa Inggris di sebuah universitas swasta di Madiun. Awalnya, saya melamar sebagai guru di sana dan mendapat kesempatan untuk mengajar mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Ini adalah kali pertama saya mengajar dan langsung bertanggung jawab untuk semua kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Pada waktu itu, kurikulum yang digunakan berbeda-beda; kelas 3 dan 6 masih menggunakan kurikulum 2013 (K13), sedangkan kelas lainnya sudah menerapkan kurikulum Merdeka.
Mengajar dengan kurikulum Merdeka memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Saya lebih banyak mengajarkan seni rupa, di mana anak-anak didorong untuk langsung berkreasi dan membuat karya. Mereka hanya melihat tutorial dan penjelasan singkat, lalu melanjutkan dengan praktik langsung. Anak-anak terlihat lebih antusias dan semangat saat membuat karya daripada harus banyak menerima materi teori. Hal ini berbeda dengan kelas 3 dan 6 yang masih menggunakan K13, di mana pembelajaran lebih banyak berfokus pada teori, membuat anak-anak cenderung merasa bosan.
Kondisi tersebut mendorong saya untuk mencari cara agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif. Saya banyak belajar dari berbagai tutorial di YouTube untuk mendapatkan ide-ide yang bisa saya terapkan di kelas. Saya ingin memastikan anak-anak bisa lebih aktif dan tidak merasa bosan, serta tetap semangat dalam mengikuti pelajaran yang saya ajarkan. Upaya ini membantu saya memahami bagaimana cara mengajar yang lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Beberapa bulan kemudian, karena ada guru yang pindah dari SDIT Aljabar Gondang, saya diberikan tugas untuk mengajar Bahasa Inggris. Saya mengajar di kelas 1 hingga kelas 3. Untuk kelas 1 dan 2, yang dikenal sebagai fase A, saya fokus pada pengajaran menyimak dan berbicara. Anak-anak belajar Bahasa Inggris dengan mendengarkan materi dan berlatih berbicara. Mereka juga mulai mengenal penulisan kosakata sederhana sesuai dengan materi yang diajarkan. Di kelas 3, selain melanjutkan fokus pada berbicara, saya juga mulai memperkenalkan penulisan yang lebih kompleks dan memberikan tugas presentasi sederhana.
Pengalaman mengajar ini sangat menantang dan sekaligus memberikan kepuasan tersendiri bagi saya. Saya belajar bagaimana mengajar dengan cara yang membuat anak-anak lebih bersemangat dan fokus dalam belajar, baik itu dalam mata pelajaran Seni Budaya maupun Bahasa Inggris. Tantangan terbesar adalah bagaimana menjelaskan perbedaan antara penulisan dan pengucapan kosakata, terutama dalam Bahasa Inggris. Namun, melihat antusiasme dan perkembangan anak-anak membuat semua usaha saya terasa sangat berharga.
Setiap harinya, saya selalu mempersiapkan materi dengan sebaik mungkin. Dalam pengajaran Seni Budaya, saya seringkali membuat media pembelajaran sendiri, seperti gambar-gambar yang menarik atau alat peraga sederhana yang dapat memudahkan pemahaman siswa. Anak-anak sering kali menunjukkan ekspresi kegembiraan saat melihat media yang saya buat, dan hal itu memberikan kepuasan tersendiri bagi saya sebagai seorang guru.
Selain itu, saya juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Saya menjadi pembina klub seni rupa, di mana anak-anak dapat lebih mendalami minat mereka dalam bidang seni. Kegiatan ekstrakurikuler ini tidak hanya mengasah kemampuan anak-anak dalam berkarya, tetapi juga melatih mereka untuk bekerja dalam tim dan menghargai karya orang lain.
Dalam mengajar Bahasa Inggris, saya sering menggunakan lagu dan permainan sebagai metode pembelajaran. Anak-anak sangat menikmati kegiatan ini karena mereka dapat belajar sambil bermain. Lagu-lagu berbahasa Inggris yang sederhana tetapi menarik sangat membantu mereka dalam menghafal kosakata dan memahami pengucapan yang benar.
Setiap minggu, saya juga mengadakan sesi bercerita dalam Bahasa Inggris. Saya biasanya memilih cerita yang singkat dan menarik, lalu membacanya dengan intonasi yang ekspresif. Anak-anak sangat antusias mendengarkan cerita-cerita tersebut dan sering kali mengajukan banyak pertanyaan setelahnya. Sesi bercerita ini tidak hanya meningkatkan keterampilan mendengar mereka, tetapi juga memotivasi mereka untuk berbicara dan berdiskusi dalam Bahasa Inggris.
Selama mengajar, saya selalu berusaha untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa. Saya percaya bahwa kedekatan emosional antara guru dan siswa dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Oleh karena itu, saya sering mengadakan diskusi ringan di luar jam pelajaran dan mendengarkan cerita-cerita mereka. Hal ini membantu saya untuk lebih memahami karakter dan kebutuhan masing-masing siswa.
Saya juga menjalin hubungan yang baik dengan orang tua siswa. Saya sering mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk membahas perkembangan anak-anak mereka. Melalui komunikasi yang baik dengan orang tua, saya dapat mengetahui lebih banyak tentang kondisi dan situasi anak-anak di rumah, yang sangat membantu dalam menyusun strategi pembelajaran yang efektif.
Salah satu tantangan yang saya hadapi adalah menangani siswa yang memiliki kesulitan belajar. Saya harus lebih sabar dan kreatif dalam mencari cara agar mereka dapat memahami materi yang diajarkan. Saya seringkali memberikan perhatian ekstra kepada siswa-siswa ini dan mencoba berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar mereka.
Pengalaman mengajar di SDIT Aljabar Gondang juga membuka kesempatan bagi saya untuk terus belajar dan berkembang. Saya sering mengikuti pelatihan dan seminar pendidikan untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai guru. Saya juga aktif dalam komunitas guru, di mana saya dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan masukan dari rekan-rekan sejawat.
Setiap kali melihat perkembangan dan keberhasilan siswa-siswa saya, rasa bangga dan kebahagiaan selalu menyelimuti hati saya. Saya merasa bahwa segala usaha dan kerja keras saya selama ini tidak sia-sia. Melihat anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, percaya diri, dan cerdas adalah salah satu kebahagiaan terbesar bagi seorang guru.
Saya juga sangat bersyukur memiliki rekan-rekan kerja yang selalu mendukung dan membantu saya. Kami sering berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam mengajar, serta saling memberikan motivasi untuk terus berinovasi dalam pembelajaran. Dukungan dari rekan-rekan sejawat sangat berarti bagi saya dalam menjalani profesi sebagai guru.
Selama mengajar, saya menyadari bahwa menjadi guru bukan hanya tentang menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga tentang membimbing dan mendidik anak-anak agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Saya merasa bahwa tanggung jawab ini sangat mulia dan memberikan makna yang dalam bagi hidup saya.
Pengalaman mengajar di SDIT Aljabar Gondang juga mengajarkan saya untuk selalu bersikap fleksibel dan adaptif. Setiap kelas memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga saya harus mampu menyesuaikan metode pengajaran saya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Fleksibilitas ini sangat penting agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
Saya juga belajar untuk selalu berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif. Saya sering mencoba hal-hal baru dalam mengajar, seperti mengadakan proyek kolaboratif antar siswa atau menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Hal ini membuat anak-anak lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar.
Mengajar di SDIT Aljabar Gondang adalah pengalaman yang sangat berharga dan penuh dengan pembelajaran. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk belajar dan berkembang, baik sebagai guru maupun sebagai individu. Saya merasa sangat bersyukur dan bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan pendidikan anak-anak di sekolah ini.
Pada akhirnya, saya menyadari bahwa mengajar adalah panggilan hati. Kebahagiaan terbesar bagi saya adalah melihat anak-anak tersenyum dan bersemangat dalam belajar. Saya berharap dapat terus memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa saya dan membantu mereka meraih impian mereka di masa depan. Pengalaman ini juga mengajarkan saya untuk selalu bersemangat dalam menjalani profesi sebagai guru, serta terus berusaha untuk menjadi lebih baik setiap harinya.
Setiap perjalanan memiliki cerita dan pelajaran berharga, dan pengalaman mengajar di SDIT Aljabar Gondang adalah salah satu cerita indah dalam hidup saya. Saya akan selalu mengenang momen-momen berharga ini dan menjadikannya sebagai inspirasi untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan.
Comments
Post a Comment