MENGHIDUPKAN WARISAN BUDAYA DENGAN KURIKULUM MERDEKA DI KELAS 12
Penulis: Cicik Sri Mulyani
Guru SMAN 12 Semarang
Editor: Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.)
(Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.)
Tahun pelajaran 2024-2025 menjadi momen yang penting bagi saya sebagai seorang pendidik, karena saya mengajar di kelas 12 dengan menerapkan Kurikulum Merdeka. Ini adalah kali pertama saya mengajar menggunakan kurikulum ini di tingkat ini, yang sangat berbeda dengan Kurikulum 2013 (K13). Perbedaan ini membuat pengalaman mengajar saya terasa seperti yang pertama kali, karena materi yang diajarkan jauh lebih berbeda dibandingkan dengan kelas 12 pada Kurikulum 13.
Di bawah Kurikulum 13, siswa diharuskan untuk mempersiapkan ujian praktek tari mancanegara. Namun, di bawah Kurikulum Merdeka, fokus ujian praktek seni budaya beralih menjadi tari tradisional setempat. Hal ini menuntut saya untuk belajar dan menguasai materi tari tradisional daerah setempat agar bisa mengajarkannya kepada siswa.
Tujuan dari perubahan ini adalah untuk mendalami dan menyemarakkan rasa cinta terhadap budaya daerah serta memastikan seni budaya tetap terpatri dalam hati dan jiwa para siswa. Ini sejalan dengan pelaksanaan kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), yang bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila di kalangan siswa kelas 12.
Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, menyatakan bahwa kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru untuk berinovasi dalam mengajar, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih mendalam dan bermakna.
Kegiatan P5 ini dirancang untuk memberikan siswa pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai luhur Pancasila, meskipun mereka berada di tingkat akhir pendidikan menengah. Dengan menerapkan kurikulum dan kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya memiliki pengetahuan akademis, tetapi juga karakter yang kuat yang didasarkan pada nilai-nilai bangsa.
Sebagai seorang guru, tanggung jawab saya bukan hanya untuk mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa agar menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki kecintaan terhadap budaya lokal dan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila.
Prof. Dr. Muhadjir Effendy, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, juga menyatakan bahwa dengan Kurikulum Merdeka, kita bisa berharap dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan cinta terhadap budaya lokal.
Penerapan Kurikulum Merdeka di kelas 12 membutuhkan penyesuaian yang cukup dalam hal metode pengajaran dan pendekatan materi. Saya harus memastikan bahwa pendekatan yang saya gunakan dapat menarik minat dan pemahaman siswa terhadap tari tradisional daerah.
Selain itu, integrasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan sehari-hari di kelas juga menjadi fokus utama saya. Ini dilakukan agar siswa tidak hanya menghafal nilai-nilai Pancasila, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dalam proses mengajar di bawah Kurikulum Merdeka, saya mendapati bahwa siswa menunjukkan minat yang tinggi terhadap pembelajaran tari tradisional setempat. Hal ini memberikan keyakinan kepada saya bahwa pendekatan ini efektif untuk meningkatkan kecintaan mereka terhadap seni budaya dan warisan lokal.
Dalam hal ini, Dr. Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, memberikan statemen yang positif bahwa Kurikulum Merdeka adalah langkah maju dalam pendidikan Indonesia, yang memungkinkan siswa untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya mereka sendiri.
Di samping itu, tantangan terbesar yang saya hadapi adalah dalam mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian praktek seni budaya. Saya harus memastikan bahwa mereka tidak hanya menguasai teknik tari tradisional, tetapi juga memahami makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Melalui pengalaman mengajar di kelas 12 Kurikulum Merdeka, saya semakin yakin bahwa pendidikan haruslah lebih dari sekadar transfer pengetahuan. Saya berkomitmen untuk membantu siswa mengembangkan sikap kritis, kreatif, dan juga empati terhadap budaya dan nilai-nilai yang ada di sekitar mereka.
Sejalan dengan ini, Najwa Shihab, Tokoh Masyarakat dan Jurnalis juga , berpendapat bahwa pendidikan yang berfokus pada penguatan karakter dan budaya lokal adalah kunci untuk membangun bangsa yang kuat dan berdaya saing tinggi di kancah global.
Penggunaan Kurikulum Merdeka memberikan ruang lebih besar bagi pendidik untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan lokal dan mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan yang penting bagi pembentukan karakter siswa.
Dengan demikian, saya melihat bahwa Kurikulum Merdeka tidak hanya sebagai sebuah perubahan kurikulum, tetapi juga sebagai sebuah kesempatan untuk mendalami dan menyemarakkan warisan budaya bangsa dalam pembelajaran siswa.
Pengalaman ini mengingatkan saya akan pentingnya peran pendidikan dalam memelihara dan mengembangkan keberagaman budaya serta mendorong penghargaan terhadap nilai-nilai yang ada dalam masyarakat kita.
Secara keseluruhan, pelaksanaan Kurikulum Merdeka di kelas 12 menjadi langkah awal yang signifikan dalam meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan zaman, sekaligus memastikan siswa-siswa siap menghadapi tantangan global dengan kokoh berlandaskan pada identitas dan kebangsaan mereka.
Sumber:
(1) Sistem Informasi Kurikulum Nasional - Kemendikbudristek. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/.
(2) Kurikulum Merdeka - Direktorat Sekolah Dasar. https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka.
(3) Latar Belakang Kurikulum Merdeka – Merdeka Mengajar. https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/6824331505561-Latar-Belakang-Kurikulum-Merdeka.
(4) Kurikulum Merdeka untuk pemulihan krisis pembelajaran. https://ejournal.upi.edu/index.php/JIK/article/view/45301.
(5) undefined. https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/.
(6) Kurikulum Merdeka - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Merdeka.
(7) Kupas Tuntas Kurikulum Merdeka, Begini Konsep & Implementasinya - Ruangguru. https://www.ruangguru.com/blog/kurikulum-merdeka.
Comments
Post a Comment