OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MELALUI ASESMEN EFEKTIF
Penulis: Dewi Widyastuti Yulian
Kepala SDIT Aljabar Sragen
Editor: Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.)
(Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.)
Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu proses yang penting untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Penilaian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu asesmen formatif dan asesmen sumatif. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran, namun dengan fokus yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk mengevaluasi proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan pada awal pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana kesiapan atau penguasaan siswa terhadap materi yang akan diajarkan. Selain itu, asesmen formatif juga dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan untuk memantau apakah metode dan langkah-langkah yang digunakan sudah efektif dalam membantu siswa memahami materi yang diajarkan.
Jika hasil asesmen formatif menunjukkan bahwa siswa belum mencapai tujuan pembelajaran, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran tersebut. Dengan demikian, asesmen formatif tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi, tetapi juga sebagai alat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Asesmen formatif juga dapat dilakukan di akhir pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi yang diajarkan. Jika hasil penilaian menunjukkan bahwa siswa masih belum menguasai materi, maka diperlukan pendampingan tambahan untuk membantu mereka memahami materi tersebut.
Di sisi lain, asesmen sumatif bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa setelah menyelesaikan satu atau lebih tujuan pembelajaran. Asesmen ini biasanya dilakukan setelah selesai mengajarkan materi atau pada akhir suatu periode pembelajaran, seperti akhir semester.
Asesmen sumatif tidak harus berupa angka atau nilai, tetapi bisa berupa deskripsi yang menunjukkan ketercapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran. Deskripsi ini berisi kriteria yang ingin dicapai dari pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian, asesmen sumatif lebih berfokus pada pencapaian belajar siswa secara keseluruhan.
Asesmen sumatif bisa dilaksanakan setiap selesai satu tujuan pembelajaran atau digabung antara dua tujuan pembelajaran atau lebih. Penilaian ini membantu guru untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi yang diajarkan. Jika asesmen sumatif dilaksanakan dengan baik, maka penilaian tengah semester atau akhir semester bisa tidak diperlukan lagi.
Dalam pengolahan nilai rapor, hanya nilai dari asesmen sumatif yang digunakan. Nilai dari asesmen formatif tidak digunakan dalam pengolahan nilai rapor, karena asesmen formatif lebih berfokus pada proses pembelajaran dan perbaikan metode pengajaran.
Untuk menuliskan deskripsi ketercapaian siswa, guru dapat melihat dari capaian tertinggi dan capaian terendah yang dicapai oleh siswa. Deskripsi ini memberikan gambaran yang lebih jelas dan detail mengenai sejauh mana siswa telah menguasai materi yang diajarkan.
Dengan demikian, baik asesmen formatif maupun asesmen sumatif memiliki peran yang penting dalam proses pembelajaran. Keduanya membantu guru untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran, serta memberikan gambaran yang jelas mengenai ketercapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran.
Penilaian yang baik dan tepat sasaran akan membantu siswa untuk mencapai potensi belajar mereka secara maksimal. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami dan menerapkan kedua jenis asesmen ini dengan baik dalam proses pembelajaran.
Selain itu, asesmen juga membantu guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa secara individual. Dengan demikian, guru dapat memberikan bantuan atau intervensi yang sesuai untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam penerapannya, asesmen formatif dan sumatif harus dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Kesimpulannya, asesmen formatif dan sumatif adalah alat yang penting dalam pembelajaran. Keduanya memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam membantu guru untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta mengetahui ketercapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran.
Dengan pemahaman yang baik mengenai asesmen formatif dan sumatif, guru dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensi mereka dalam melakukan penilaian pembelajaran. Dengan demikian, kualitas pembelajaran dapat terus ditingkatkan, dan siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
Comments
Post a Comment