PELAJARAN BERHARGA DARI DUA OPERASI

Penulis : Lily Ardyani
Guru SDIT Aljabar, Gondang Sragen 
Editor:  Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.) 
(Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.)

Sebagai seorang guru, saya telah menjalani dua kali operasi kecil yang membekas dalam hidup saya. Pengalaman pertama terjadi saat saya masih kuliah, ketika sebuah benjolan muncul di payudara saya. Awalnya, benjolan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak terlalu mengganggu. Namun, seiring berjalannya waktu, benjolan itu semakin membesar dan mulai menimbulkan rasa sakit yang mengganggu. Akhirnya, saya memutuskan untuk menjalani operasi pengangkatan benjolan tersebut.

Saat operasi pertama, saya hanya diberikan anestesi lokal. Saya masih bisa mendengar suara-suara di sekitar saya, bahkan mendengar suara alat bedah yang digunakan oleh dokter. Pengalaman ini cukup menegangkan dan meninggalkan rasa trauma bagi saya. Rasanya tidak nyaman mendengar suara-suara itu sementara saya tidak bisa bergerak atau melihat apa yang sedang terjadi.

Pengalaman kedua terjadi beberapa tahun kemudian. Kali ini, benjolan muncul di bawah dagu saya. Seperti pengalaman pertama, benjolan ini awalnya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak terlalu mengganggu. Namun, lambat laun, benjolan tersebut mulai membesar dan menimbulkan rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Setelah berkonsultasi dengan dokter, saya memutuskan untuk menjalani operasi lagi untuk mengangkat benjolan tersebut.

Berbeda dengan operasi pertama, kali ini saya diberikan anestesi total. Saya tidak merasakan apa-apa dan tidak ingat apa-apa sejak saya disuntik hingga saya bangun di ruang pemulihan. Pengalaman ini jauh lebih nyaman dibandingkan operasi pertama, meskipun setelah bangun saya merasakan sedikit rasa sakit di bawah dagu.

Selama proses pemulihan, saya mulai merenungkan penyebab munculnya benjolan-benjolan ini. Saya menyadari bahwa pola makan saya mungkin menjadi salah satu faktor penyebab. Saya sering mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan yang mengandung banyak zat aditif, yang cenderung karsinogenik dan dapat memicu pertumbuhan benjolan.

Selain itu, gaya hidup yang tidak sepenuhnya sehat juga berperan. Kurangnya olahraga dan stres yang berlebihan mungkin telah berkontribusi pada kondisi saya. Saya mulai memahami pentingnya menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan berusaha untuk selalu berpikir positif.

Pengalaman ini membuka mata saya tentang pentingnya pencegahan. Benjolan-benjolan ini bisa dicegah dengan pola hidup yang lebih sehat. Menghindari makanan yang mengandung zat aditif, berolahraga secara teratur, dan menjaga pikiran tetap positif dapat membantu mencegah munculnya penyakit-penyakit degeneratif.

Saya juga belajar bahwa penting untuk mendengarkan tubuh kita. Jika ada sesuatu yang tidak biasa, seperti benjolan, meskipun tidak terasa sakit, sebaiknya segera periksa ke dokter. Jangan menunggu sampai rasa sakit muncul atau kondisi semakin parah.

Pengalaman ini juga mengajarkan saya tentang pentingnya dukungan dari orang-orang terdekat. Suami saya selalu ada untuk mendukung saya selama proses ini, dan dukungan tersebut sangat berarti bagi saya. Hal ini membuat saya semakin bersyukur memiliki orang-orang yang peduli dan mendukung saya.

Sebagai seorang guru, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk berbagi pengalaman ini dengan orang lain. Saya berharap pengalaman saya ini bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman dan murid-murid saya. Kesehatan adalah hal yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik.

Selain itu, saya juga mulai menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari saya dan mengajarkannya kepada murid-murid saya. Saya ingin mereka menyadari pentingnya menjaga kesehatan sejak dini agar mereka bisa terhindar dari masalah kesehatan di kemudian hari.

Saya juga belajar untuk lebih menghargai hidup dan bersyukur atas setiap momen yang diberikan. Setiap hari adalah kesempatan untuk hidup sehat dan bahagia, dan saya berusaha untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan kebahagiaan.

Sekarang, saya merasa lebih kuat dan lebih sehat dari sebelumnya. Meskipun pengalaman operasi ini cukup menegangkan, saya merasa telah belajar banyak dan menjadi pribadi yang lebih baik. Saya berterima kasih kepada dokter dan semua tenaga medis yang telah membantu saya melalui proses ini.

Pengalaman ini juga mengajarkan saya tentang pentingnya pencegahan daripada pengobatan. Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan hal ini benar-benar saya rasakan melalui pengalaman saya ini. 

Saya berharap pengalaman saya ini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk menjaga kesehatan mereka. Tidak perlu menunggu sampai sakit untuk mulai hidup sehat. Mulailah dari sekarang dengan menjaga pola makan, berolahraga, dan selalu berpikir positif.

Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendukung saya selama ini. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya dukungan dari orang-orang terdekat dan bagaimana dukungan tersebut bisa membuat perbedaan besar dalam proses pemulihan.

Saya berharap bisa terus berbagi pengalaman ini dengan orang lain dan membantu mereka untuk hidup lebih sehat dan bahagia. Saya percaya bahwa dengan pola hidup sehat, kita bisa mencegah banyak masalah kesehatan dan menjalani hidup yang lebih berkualitas.

Comments

Popular posts from this blog

NUSANTARA GROUP

MENGUBUR UNTUK MENJAGA BUMI

DR. MAMPUONO: PENDIDIK, PENEMU, TEACHERPRENEUR, DAN PENULIS