LITERASI DALAM ERA DIGITAL
Penulis: Anik Hidayati
Guru SMAN 1 Klaten, Jawa Tengah
Editor: Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.)
(Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.)
Literasi bagi saya adalah kemampuan esensial yang memungkinkan seseorang untuk mengubah dan memahami informasi melalui proses membaca dan menulis. Di era digital saat ini, definisi literasi telah berkembang dari sekadar kemampuan dasar membaca dan menulis menjadi konsep yang lebih luas. Literasi kini mencakup kemampuan untuk memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dalam berbagai konteks. Opini ini terinspirasi oleh pelatihan yang diterima penulis tentang teknologi kecerdasan buatan di SMA Negeri 1 Klaten, dengan narasumber Dr. Mampuono SPD, M.Kom dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah pada tanggal 16 Juli 2024.
Dahulu, literasi hanya merujuk pada kemampuan membaca dan menulis. Namun, seiring perkembangan zaman, literasi kini juga melibatkan kemampuan kritis dalam menganalisis informasi, membedakan fakta dari opini, serta menginterpretasikan makna di balik teks-teks kompleks. Selain itu, literasi tidak lagi terbatas pada aspek individu tetapi juga melibatkan partisipasi dalam kehidupan sosial dan politik, seperti literasi politik yang penting untuk memahami dan berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Budaya literasi menciptakan lingkungan di mana pembelajaran dan refleksi terjadi secara terus-menerus. Ini mencakup apresiasi terhadap sastra, seni, dan pengetahuan yang dipertukarkan dalam komunitas. Literasi digital adalah kemampuan penting dalam era teknologi, memungkinkan individu untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai platform dengan bijak.
Keberagaman literasi semakin jelas dengan adanya literasi media, ilmiah, finansial, dan lainnya, masing-masing dengan keterampilan dan pengetahuan spesifik yang relevan. Sekolah memainkan peran krusial dalam mengembangkan literasi pada generasi muda, dengan kurikulum yang menyeluruh untuk pemahaman mendalam dan kemampuan kritis.
Literasi tidak hanya memberikan manfaat pribadi tetapi juga memiliki dampak positif yang luas dalam masyarakat. Ini meliputi meningkatkan kemampuan berpikir kritis, memperluas wawasan, dan meningkatkan kreativitas. Kemampuan untuk menilai kredibilitas sumber informasi juga menjadi integral dalam literasi modern, membantu individu membuat keputusan informasional dan intelektual.
Di tengah tantangan global, literasi dapat menjadi alat untuk mempromosikan kesetaraan, memerangi ketidakadilan, dan membangun masyarakat yang lebih inklusif. Budaya literasi yang kuat dalam komunitas menghasilkan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya pendidikan dan pengetahuan. Meskipun ada tantangan seperti akses terhadap sumber daya dan kesenjangan literasi antar kelompok sosial, literasi tetap menjadi investasi jangka panjang dalam masa depan individu dan masyarakat.
Pendidik memainkan peran utama dalam membangun literasi, tidak hanya mengajarkan keterampilan dasar tetapi juga memfasilitasi pemahaman mendalam dan refleksi kritis. Literasi tidak berhenti di sekolah; itu adalah perjalanan seumur hidup yang terus berkembang, diperlukan untuk mempertahankan kemampuan yang kuat dalam menghadapi era informasi yang cepat berkembang.
Dengan mempromosikan literasi dalam berbagai bentuknya, kita tidak hanya mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi tantangan global, tetapi juga untuk menjadi individu yang kritis, terinformasi, dan berdaya dalam menjalani kehidupan. Literasi tetap menjadi fondasi yang tak tergantikan dalam membentuk masa depan yang cerah dan penuh pemahaman bagi individu dan masyarakat secara luas. Dalam dunia yang terus berubah, literasi memfasilitasi pemahaman mendalam, kritis, dan terinformasi tentang dunia di sekitar kita.
Comments
Post a Comment