MENGGUGAH KESADARAN AKAN PENTINGNYA KONSERVASI AIR MELALUI PROJECT PROFIL PELAJAR PANCASILA
Penulis : Tiwi Yumnabilah
Guru SDIT Aljabar Gondang Sragen
Editor: Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.)
(Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.)
Di tengah kekhawatiran akan kurangnya kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga air, SDIT Al Jabar mengambil langkah proaktif dengan meluncurkan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Proyek yang dipimpin oleh Ibu Guru Tiwi Yumnabilah ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya konservasi sumber daya alam, terutama air, di kalangan siswa. Tidak hanya fokus pada teori, proyek ini juga melibatkan pengalaman langsung yang menggugah empati siswa terhadap masyarakat yang kekurangan air.
Sebagai seorang guru kelas 6 di SDIT Al Jabar, saya sering melihat bagaimana siswa menggunakan air dengan boros. Mereka sering bermain-main dengan air dan menggunakan air berlebihan saat berwudhu. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa mereka belum sepenuhnya menyadari betapa pentingnya air dalam kehidupan. Melalui proyek ini, kami ingin mengubah pandangan mereka tentang air dan mengajarkan mereka untuk menghargai sumber daya yang diberikan oleh Tuhan.
Kami memulai proyek ini dengan melakukan survei ke daerah yang kekurangan air bersih di Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen. Kerjasama dengan pemerintah daerah dan desa setempat sangat membantu kami dalam menjalankan survei ini. Setelah mendapatkan izin, kami membawa siswa kelas 5 dan 6 untuk melihat langsung kondisi lingkungan yang kekurangan air bersih.
Kedatangan kami di Jenar disambut hangat oleh pemerintah desa dan kecamatan. Kami mengawali kegiatan dengan pengamatan langsung ke lingkungan sekitar yang kekurangan air. Siswa diajak untuk mewawancarai warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Melalui wawancara ini, siswa mendapatkan gambaran nyata tentang suka duka hidup dengan kekurangan air.
Salah satu warga yang kami wawancarai bercerita tentang bagaimana mereka harus berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih. Air yang mereka dapatkan pun sering kali tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini membuat para siswa tersentuh dan mulai menyadari betapa berharganya air yang selama ini mereka anggap sepele.
Tidak hanya mengamati dan mewawancarai, siswa juga turut serta dalam memberikan bantuan air bersih kepada warga Jenar. Bantuan ini berupa empat tangki air bersih yang berasal dari sumbangan wali murid kelas 5 dan 6. Proses pemberian bantuan ini menjadi momen penting bagi siswa untuk belajar tentang empati dan kepedulian sosial.
Setelah memberikan bantuan, siswa kembali mewawancarai warga untuk mengetahui perasaan mereka setelah menerima bantuan air bersih. Banyak warga yang mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan mereka. Beberapa dari mereka bahkan berharap agar bantuan semacam ini bisa rutin diberikan oleh pemerintah atau pihak lain yang peduli.
Ayat-ayat dalam Al-Quran mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan. Dalam Al-Quran, Allah berfirman, “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18). Ayat ini mengingatkan kita bahwa nikmat air adalah salah satu karunia besar dari Allah yang harus kita syukuri dan jaga.
Selain itu, Allah juga berfirman, “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A'raf: 56). Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga kelestarian alam dan tidak merusaknya, termasuk dalam hal penggunaan air.
Firman Allah yang lain juga menyatakan, “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra: 27). Ayat ini mengajarkan bahwa pemborosan adalah tindakan yang tidak disukai oleh Allah dan kita harus menghindarinya.
Melalui kegiatan ini, siswa SDIT Al Jabar mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. Mereka belajar untuk lebih menghargai air dan tidak lagi menggunakannya dengan boros. Mereka juga mulai menerapkan prinsip-prinsip konservasi air dalam kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan air secukupnya saat berwudhu dan tidak bermain-main dengan air.
Harapan kami dari kegiatan ini adalah agar siswa dapat menginspirasi orang lain untuk menjaga dan menghemat air. Mereka diharapkan bisa menjadi agen perubahan di lingkungan mereka masing-masing, baik di rumah maupun di sekolah. Dengan begitu, kesadaran akan pentingnya konservasi air dapat terus menyebar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Selain itu, kami berharap agar pemerintah dapat terus memberikan perhatian dan bantuan kepada daerah-daerah yang kekurangan air. Bantuan ini sangat berarti bagi warga yang mengalami kesulitan air bersih dan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.
Kami juga berharap agar masyarakat semakin sadar untuk menjaga lingkungan agar tidak ada lagi peristiwa kekurangan air bersih. Kesadaran ini bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan melakukan penghijauan di lingkungan sekitar.
Melalui Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini, kami berusaha untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri siswa. Salah satu nilai yang kami tekankan adalah gotong royong, yaitu bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan ini juga mengajarkan siswa tentang pentingnya rasa kemanusiaan dan keadilan sosial.
Proyek ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang dalam menanamkan kesadaran akan pentingnya konservasi air. Kami akan terus melanjutkan upaya ini dengan berbagai kegiatan edukatif lainnya yang dapat menginspirasi dan memotivasi siswa untuk menjaga lingkungan.
Kami percaya bahwa melalui pendidikan yang tepat, generasi muda dapat menjadi pelopor dalam menjaga kelestarian alam. Mereka adalah harapan masa depan yang dapat membawa perubahan positif bagi dunia.
Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, termasuk pemerintah daerah, desa, wali murid, dan seluruh siswa. Tanpa dukungan mereka, kegiatan ini tidak akan berjalan dengan sukses.
Semoga upaya kecil yang kami lakukan ini dapat memberikan dampak besar dan menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap konservasi air. Mari kita bersama-sama menjaga sumber daya alam yang telah diberikan oleh Tuhan dan menggunakannya dengan bijak.
Comments
Post a Comment