MENCINTAI DIRI SENDIRI SEPENUH HATI

Penulis: Resmiyati, guru SMAN 1 Klaten 
Editor:  Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.) 

(Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.) 

Mencintai diri sendiri sering kali terdengar sebagai klise, tetapi merupakan aspek berharga yang kerap terabaikan, terutama oleh perempuan yang sering kali sibuk dengan berbagai peran dalam kehidupan. Dalam hiruk-pikuk keseharian, kita sering melupakan esensialnya memberikan waktu untuk diri sendiri. Berbicara dengan diri sendiri dan memahami apa yang kita inginkan dan rasakan adalah langkah awal untuk mencintai diri sendiri.

Sebagai perempuan, kita sering kali mengabaikan eksistensi diri demi memenuhi tuntutan keluarga dan masyarakat. Hal ini bisa membuat kita kehilangan keseimbangan antara memberi kepada orang lain dan merawat diri sendiri. Mencintai diri sendiri bukanlah hal yang mudah, terutama bagi mereka yang sangat sibuk dan ambisius. Fokus pada pencapaian sering kali membuat kita lupa akan esensi diri, yang pada akhirnya membuat hidup terasa kosong dan emosional tidak stabil.

Menyiapkan waktu khusus bagi diri sendiri sangatlah berharga. Waktu ini bisa dipilih sesuai dengan kesibukan dan preferensi kita. Bisa pada akhir pekan, setiap pagi, atau pada sepertiga malam. Waktu-waktu ini adalah momen romantis untuk berbicara dengan diri sendiri, merenung, dan mendoakan diri sendiri. Dengan begitu, kita bisa menyatukan keinginan kita dengan yang Maha Kuasa, yang dapat memberikan kedamaian dan kebahagiaan.

Selain itu, memperhatikan kebutuhan diri adalah langkah penting. Sering kali, kita mengorbankan kebutuhan diri demi orang lain. Jika terus-menerus dilakukan, kita bisa menjadi seperti orang yang tidak mengurus diri sendiri, penampilan kita tidak bagus, dan kesehatan kita terabaikan. Oleh karena itu, penting untuk tidak selalu menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan kita sendiri.

Mencintai diri sendiri juga berarti menerima diri apa adanya. Menurut Maya Angelou, "You alone are enough. You have nothing to prove to anybody." Kita perlu mengingat bahwa kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun. Menerima diri dengan segala kekurangan dan kelebihan adalah kunci untuk mencintai diri sendiri. Dengan begitu, kita bisa hidup dengan lebih damai dan bahagia.

Selain itu, penting untuk memiliki rutinitas yang mendukung kesejahteraan mental dan fisik. Olahraga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan bisa menjadi cara untuk mencintai diri sendiri. Menurut Dalai Lama, "If you feel 'burnout' setting in, if you feel demoralized and exhausted, it is best, for the sake of everyone, to withdraw and restore yourself." Dengan melakukan aktivitas yang kita nikmati, kita bisa merestorasi energi dan semangat hidup.

Dalam kehidupan yang sibuk, menetapkan batasan sangatlah penting. Kita tidak bisa selalu mengatakan "ya" pada semua permintaan. Menurut Warren Buffett, "The difference between successful people and really successful people is that really successful people say no to almost everything." Dengan menetapkan batasan, kita bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi kita dan menjaga keseimbangan hidup.

Penting juga untuk menghindari perbandingan dengan orang lain. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Menurut Theodore Roosevelt, "Comparison is the thief of joy." Dengan menghargai diri sendiri dan perjalanan hidup kita, kita bisa merasa lebih bahagia dan puas.

Sebagai penutup, memberikan perhatian dan menghargai diri sangatlah esensial. Buku "The Gifts of Imperfection" oleh Brené Brown dan "Self-Compassion: The Proven Power of Being Kind to Yourself" oleh Kristin Neff adalah dua bacaan menarik yang bisa membantu kita memahami lebih dalam tentang mencintai diri sendiri.

Selain itu, salah satu cara praktis untuk mencintai diri sendiri adalah dengan melakukan afirmasi. Afirmasi adalah pernyataan positif yang bisa kita katakan kepada diri sendiri untuk membangun kepercayaan diri dan penghargaan diri. Praktek afirmasi ini bisa dilakukan dengan menggunakan audio atau lagu dalam suasana tenang, seperti saat bangun tidur atau menjelang tidur. Afirmasi yang dilakukan secara rutin dapat membantu reprogramming alam bawah sadar kita, sehingga tujuan untuk lebih memperhatikan dan mencintai diri sendiri akan tercapai.

Dengan mencintai diri sendiri, kita bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia dan seimbang. Kita bisa memberikan yang terbaik bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Sebagai perempuan yang sibuk, penting untuk selalu ingat bahwa mencintai diri sendiri bukanlah tindakan egois, tetapi adalah fondasi untuk kebahagiaan dan kesejahteraan.

Dalam perjalanan mencintai diri sendiri, kita juga perlu ingat kata-kata Eleanor Roosevelt: "No one can make you feel inferior without your consent." Dengan mencintai diri sendiri, kita bisa menjalani hidup dengan lebih percaya diri dan bermakna.

Akhirnya, mencintai diri sendiri adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan kesadaran dan usaha. Dengan menyisihkan waktu untuk diri sendiri, memperhatikan kebutuhan pribadi, menetapkan batasan, dan melakukan afirmasi positif, kita dapat mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik. Mencintai diri sendiri bukan hanya tentang kebahagiaan pribadi, tetapi juga tentang memberikan yang terbaik bagi orang-orang di sekitar kita. Dengan cinta dan perhatian terhadap diri sendiri, kita dapat menjalani hidup dengan penuh kepuasan dan makna.

Comments

Popular posts from this blog

NUSANTARA GROUP

MENGUBUR UNTUK MENJAGA BUMI

DR. MAMPUONO: PENDIDIK, PENEMU, TEACHERPRENEUR, DAN PENULIS