MENGATASI TANTANGAN MENGAJAR BAHASA INGGRIS DI SDIT ALJABAR GONDANG
Penulis: Dewi Ayu Widowati
Guru SDIT Aljabar
Editor: Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.) (Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.)
Nama saya adalah Dewi Ayu Widowati. Saya adalah salah satu guru bahasa Inggris di SDIT Aljabar Gondang. Di sini, saya mengampu pelajaran bahasa Inggris untuk kelas atas, yaitu kelas 4, 5, dan 6. Saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya selama mengajar di SDIT Aljabar Gondang.
Pertama kali saya mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak SD, saya menyadari bahwa banyak dari mereka masih mengalami beberapa kendala, terutama dalam speaking atau berbicara. Anak-anak sering kali merasa canggung ketika mereka harus mengucapkan kalimat dalam bahasa Inggris. Bahkan dalam konteks sederhana seperti ketika guru menyapa menggunakan bahasa Inggris dengan kalimat "Good morning," ternyata dari 30 anak hanya sekitar 50% yang menjawabnya.
Melihat hal tersebut, saya mulai mendekatkan diri kepada anak-anak dan menanyakan mengapa mereka tidak merespons sapaan dalam bahasa Inggris. Ternyata, setelah saya telusuri lebih dalam, banyak dari mereka sebenarnya bisa menjawab tetapi merasa takut atau malu. Mereka takut kalau salah dalam mengucapkannya, teman-temannya akan menertawakan mereka.
Setelah mengetahui penyebabnya, saya mulai memberikan motivasi kepada peserta didik. Saya menjelaskan kepada mereka bahwa kita semua adalah warga Indonesia yang sejak kecil menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, wajar saja jika kita masih kesulitan atau merasa canggung saat berbicara dalam bahasa Inggris.
Saya juga menekankan bahwa tidak apa-apa jika pengucapan mereka masih medok atau salah. Yang terpenting adalah niat dan usaha untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar, dan tidak perlu takut atau malu jika membuat kesalahan.
Saya mulai menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Misalnya, saya sering mengajak anak-anak bermain peran dalam bahasa Inggris atau menggunakan lagu dan permainan untuk membuat mereka lebih nyaman dan percaya diri dalam berbicara.
Saya juga memberikan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk berlatih berbicara dalam situasi yang santai dan tidak menekan. Misalnya, dalam kegiatan sehari-hari di kelas, saya selalu mencoba menggunakan bahasa Inggris sebisa mungkin agar anak-anak terbiasa mendengarnya.
Seiring berjalannya waktu, saya melihat peningkatan yang signifikan pada kemampuan speaking anak-anak. Mereka menjadi lebih percaya diri dan berani untuk berbicara dalam bahasa Inggris, meskipun kadang masih ada kesalahan kecil.
Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa penting bagi seorang guru untuk memahami dan mendekati siswa dengan cara yang tepat. Dengan memberikan dukungan dan motivasi yang positif, anak-anak dapat mengatasi rasa takut dan malu mereka, serta menjadi lebih berani untuk belajar dan berkembang.
Saya berharap, dengan usaha dan pendekatan yang tepat, anak-anak di SDIT Aljabar Gondang dapat terus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka dan merasa lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa internasional ini.
Pengalaman mengajar di SDIT Aljabar Gondang juga membuat saya menyadari pentingnya lingkungan belajar yang mendukung. Dalam setiap sesi pembelajaran, saya selalu berusaha menciptakan suasana yang menyenangkan dan ramah. Hal ini membantu anak-anak merasa lebih nyaman dan terbuka untuk berpartisipasi aktif.
Saya ingat, suatu hari, salah satu siswa yang biasanya pendiam tiba-tiba mengangkat tangannya dan mencoba berbicara dalam bahasa Inggris. Meskipun pengucapannya tidak sempurna, saya memberikan pujian dan dorongan yang membuatnya semakin bersemangat. Sejak saat itu, ia menjadi lebih aktif dan percaya diri dalam setiap pelajaran.
Keterlibatan orang tua juga tidak kalah penting. Saya sering berkomunikasi dengan mereka mengenai perkembangan anak-anak dan memberikan saran agar mereka dapat mendukung proses belajar di rumah. Kolaborasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa.
Selain itu, saya juga berusaha untuk terus mengembangkan metode pengajaran. Saya mengikuti berbagai pelatihan dan workshop untuk mendapatkan inspirasi dan pengetahuan baru. Dengan demikian, saya dapat menghadirkan pembelajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Misalnya, saya mulai menggunakan teknologi dalam proses belajar. Penggunaan aplikasi pembelajaran bahasa Inggris dan video interaktif membuat anak-anak semakin tertarik dan antusias dalam mengikuti pelajaran. Mereka dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan variatif.
Saya juga menyadari bahwa setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, saya berusaha untuk mengenal setiap siswa secara individu dan menyesuaikan metode pengajaran agar dapat memenuhi kebutuhan mereka. Pendekatan personal ini membantu saya untuk lebih efektif dalam mengajar dan mendukung perkembangan siswa.
Melalui pengalaman ini, saya belajar bahwa mengajar bukan hanya tentang menyampaikan materi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang baik dengan siswa. Saya merasa sangat beruntung dapat menjadi bagian dari perjalanan belajar mereka dan melihat mereka tumbuh dan berkembang.
Saya berharap, dengan usaha dan pendekatan yang tepat, anak-anak di SDIT Aljabar Gondang dapat terus meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka dan merasa lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa internasional ini. Keberhasilan mereka adalah kebanggaan dan kebahagiaan bagi saya sebagai guru.
Mengajar di SDIT Aljabar Gondang telah menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Setiap hari, saya belajar sesuatu yang baru dari anak-anak dan mendapatkan inspirasi dari semangat mereka. Saya berharap dapat terus memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan mereka dan membantu mereka meraih masa depan yang cerah.
Comments
Post a Comment