ANTUSIASME SANG GURU YANG HAUS ILMU
Oleh: Atin Fajarwati ,
Guru SD Negeri Karanganom 2,Sukodono
Editor: Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, S. Pd., S. Pd., M. Kom.)
(Ditulis dengan Strategi Tali Bambuapus Giri - Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI.)
Pada tahun 2010, saya memulai perjalanan saya sebagai guru di SD Karanganom 2. Selama 13 tahun, saya telah menimba berbagai pengalaman yang begitu berharga di sekolah ini. Di sinilah saya menemukan sebuah keluarga besar yang menyenangkan, teman-teman sejawat yang baik, serta murid-murid yang cerdas dan disiplin.
Semangat yang tinggi dari para murid selalu menjadi inspirasi utama bagi saya dalam memberikan pengajaran. Di sekolah ini, larangan dan aturan yang ada memberikan banyak pelajaran berharga. Saya merasakan betapa pentingnya nilai-nilai positif seperti kedisiplinan, kekeluargaan, dan semangat tolong-menolong yang tumbuh subur di lingkungan sekolah.
Keceriaan dan antusiasme siswa-siswi dalam mengikuti pelajaran selalu menyemangati hari-hari saya. Di kelas 5, saya mengajar 12 murid dengan karakter yang beragam. Perbedaan karakter ini mengajarkan saya banyak hal tentang bagaimana memahami dan mendekati setiap individu dengan cara yang unik.
Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah ketika ada murid yang kesulitan menguasai teknik pembagian dan perkalian. Dengan penuh kesabaran, saya mencoba berbagai metode pengajaran, termasuk menggunakan gambar, untuk membantu mereka memahami konsep-konsep tersebut. Alhamdulillah, perlahan tapi pasti, murid-murid mulai menunjukkan kemajuan yang signifikan. Pengalaman ini menegaskan bahwa kesabaran adalah kunci utama dalam mengajar.
Hari ini, saya mengikuti diklat pelatihan TIK yang mempelajari tentang penggunaan aplikasi teknologi untuk kemajuan pembelajaran. Pelatihan ini sangat bermanfaat, membantu saya meningkatkan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Dengan bekal ilmu dari pelatihan ini, saya berharap dapat memberikan yang terbaik bagi murid-murid saya dan terus berinovasi dalam metode pengajaran.
Antusiasme saya semakin bertambah ketika mengetahui bahwa pelatihan ini dipandu oleh Dr. Mampuono M.Kom, seorang teacher trainer dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah. Beliau adalah ahli dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dan memberikan wawasan berharga tentang bagaimana teknologi AI dapat mempermudah tugas-tugas guru. Dr. Mampuono menunjukkan berbagai aplikasi praktis yang dapat digunakan untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa dengan lebih efektif. Melalui sesi ini, saya belajar bagaimana memanfaatkan AI untuk menganalisis hasil belajar siswa, membuat materi ajar yang lebih menarik, serta memberikan umpan balik yang lebih cepat dan akurat.
Keahlian dan pengalaman Dr. Mampuono membuat materi pelatihan menjadi sangat relevan dan aplikatif. Saya merasa termotivasi untuk segera menerapkan pengetahuan baru ini di kelas. Dengan bantuan teknologi AI, saya yakin dapat membantu siswa-siswa saya mengatasi kesulitan belajar dengan lebih efisien, menjadikan proses belajar mengajar lebih interaktif dan menyenangkan, serta mendorong mereka untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Pelatihan ini membuka cakrawala baru bagi saya, menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan bukan hanya sebuah tren, tetapi sebuah keharusan untuk kemajuan bersama.
Hasil pelatihan ini telah memberikan tambahan bekal bagi saya, sehingga ke depan, ketika berhadapan dengan berbagai permasalahan di kelas, saya berharap bisa menangani lebih efektif. Dengan keterampilan menggunakan teknologi, terutama kecerdasan buatan, di tangan, saya merasa lebih siap untuk bekerja dengan lebih tepat, mudah, dan efektif. Ini akan sangat membantu saya dalam memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi murid-murid saya.
Comments
Post a Comment