Membentuk Kepribadian Seorang Pemimpin

Kultum Malam Ramadhan ke-7:
*Membentuk Kepribadian Seorang Pemimpin*  

Dr. MRT (Strategy Tali Bambuapus Giri) 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam malam Ramadan yang penuh berkah ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, dan sahabat-sahabatnya yang setia.

Pada malam Ramadan yang ke-7 ini, mari kita berbicara tentang pentingnya membentuk kepribadian pemimpin yang tangguh dan bertanggung jawab. Sebuah kepemimpinan yang berkualitas sangatlah penting dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam skala individu, keluarga, masyarakat, maupun bangsa.

Untuk itu, mari kita refleksikan tentang bagaimana membentuk kepribadian seorang pemimpin yang ideal. Pemimpin yang tidak hanya memimpin dengan kekuasaan, tetapi juga dengan akhlak yang mulia dan tulus.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-An'am ayat 165:
>*"وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ"*
( Wa Huwa Al-ladhi Ja'alakum Khala'ifa Al-Ardi Wa Raf'a Ba'dakum Fawqa Ba'din Darajatin Liyabluwakum Fi Ma Atakum. Inna Rabbaka Sari'u Al-'Iqabi Wa Innahu La Ghafurun Rahim.) 

Artinya: "Dia lah yang menjadikan kamu (manusia) sebagai pengganti-pengganti di muka bumi ini, dan Dia telah meninggikan sebagian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat (kedudukan), untuk menguji kamu dalam apa yang Dia berikan kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-An'am: 165)

Lalu Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah (2:201):
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(waminhum maayaquulu Rabbanā ātinā fid-dunyā ḥasanah wa fil-ākhirati ḥasanah waqinā 'aẓāban-nār.) 

Artinya: Dan di antara mereka ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."

Ayat ini menunjukkan bahwa sebagai pemimpin, kita harus memiliki kepedulian yang besar terhadap kesejahteraan umat, baik di dunia maupun di akhirat. Ini menegaskan bahwa kepemimpinan bukanlah sekadar berkuasa, tetapi juga tentang tanggung jawab dan pengabdian.

Rasulullah SAW juga memberikan contoh teladan yang sempurna dalam kepemimpinan. Beliau bersabda dalam sebuah hadis riwayat Abu Hurairah:
"الإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ"

"Al-Imāmu rā'in wahuwa mas'ūlun 'an ra'iyyatihi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa pemimpin bertanggung jawab atas umat yang dipimpinnya di dunia, dan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Sebagai tambahan, Rasulullah SAW juga memberikan petunjuk dalam memilih pemimpin yang baik. Beliau bersabda dalam hadis riwayat Abu Hurairah:
"إِذَا اسْتُعْمِلَ الْمَرْءُ عَلَى أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَأَبْغَضَ مَنْ أَمْرَهُمْ فَلَيْسَ مِنْهُمْ"

"Idzā ust'u'mila al-mar'u 'alā amri al-muslimīn fa-abghaḍa man amarahum falaysa minhum." (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Hadis ini menekankan pentingnya memilih pemimpin yang cerdas, adil, dan tidak terpaku pada keserakahan dunia.

Oleh karena itu, sebagai umat yang menjalankan agama Islam, kita harus memperhatikan dan memilih pemimpin yang memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang baik sesuai dengan ajaran agama. Dan bagi yang ditunjuk sebagai pemimpin, hendaklah dia memegang teguh amanah yang telah dipercayakan kepadanya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi  wa sallam selanjutnya juga bersabda dalam hadits riwayat Muslim:
>*"أَفْضَلُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ"*

 (Afḍalu An-Nāsi 'Anfa'uhum Lin-Nās.) 
Artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia."

Contoh dari zaman Nabi adalah bagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memperlakukan sahabat-sahabatnya dengan kasih sayang, keadilan, dan kejujuran. Beliau senantiasa mendengarkan pendapat mereka, memberikan nasihat, dan memberikan teladan yang baik.

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat membentuk kepribadian seorang pemimpin dengan menjadi teladan yang baik, mengutamakan keadilan dalam segala hal, mendengarkan pendapat bawahan, dan senantiasa mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Tujuqnnya adalah menciptakan sebanyak mungkin kebermanfaatan bagi umat. 

Dalam hal memimpin maka suri tauladan yang baik atau Uswatun Hasanah adalah kunci yang tidak boleh ditinggalkan. Contoh yang paling dekat dalam kehidupan kita adalah kepemimpinan dalam keluarga. 

Kepemimpinan dalam keluarga melalui pemberian teladan sangat penting karena orang tua atau figur otoritatif dalam keluarga menjadi contoh utama bagi anggota keluarga lainnya, terutama anak-anak. Dengan memberikan teladan yang positif, seperti integritas, tanggung jawab, kerja keras, dan empati, orang tua dapat membentuk karakter dan nilai-nilai yang baik pada anak-anak mereka. Ini tidak hanya menciptakan hubungan yang sehat dan harmonis di dalam keluarga, tetapi juga membantu dalam pengembangan keterampilan kepemimpinan dan tanggung jawab pada generasi mendatang.

Mari kita tingkatkan kualitas kepemimpinan kita dengan mengembangkan akhlak yang baik, kejujuran, keadilan, keberanian, serta rasa empati terhadap umat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam menjalankan peran sebagai pemimpin yang bermanfaat bagi umat dan diri sendiri.

Mari kita jadikan Ramadan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan membentuk kepribadian yang sesuai dengan tuntunan agama. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kepada kita semua. Aamiin.

*Barakallahu fiikum. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.*


Semarang, 17 Maret 2024. (19.00 WIB) 





Comments

Popular posts from this blog

NUSANTARA GROUP

MENGUBUR UNTUK MENJAGA BUMI

DR. MAMPUONO: PENDIDIK, PENEMU, TEACHERPRENEUR, DAN PENULIS