UJIAN PUJIAN

By MRT (Dr. Mampuono Rasyidin Tomoredjo) 

Ketika kita diberi pujian oleh orang lain, sebenarnya hati kita sedang diuji. Pujian ini dapat membawa kebahagiaan dan kenikmatan di dalam hati kita. Namun, sekaligus, ini adalah momen yang memerlukan sikap bijak. Bagaimana kita seharusnya merespons pujian yang kita terima? Mari kita menjelaskan hal ini dengan kata-kata yang lebih indah.

๐ŸŒบ Terkadang, seseorang mungkin tersesat dalam sifat-sifat seperti ujub dan riya ketika menerima pujian. Ini terjadi karena kita sering kali tidak mampu mengendalikan perasaan dalam diri kita saat menerima pujian.

๐ŸŒบ Ajaran yang ditanamkan dalam Islam adalah bahwa pujian sejati hanya boleh ditujukan kepada Allah, dan celaan sejati hanya datang dari Allah. Allah, sebagai Yang Maha Mengetahui, memahami sepenuhnya kondisi lahir dan batin hamba-Nya.

๐ŸŒบ Allah berfirman dalam Al-Quran (yang artinya), *"Janganlah kalian memuji diri kalian sendiri. Sebab, Dialah yang paling tahu siapa yang benar-benar bertakwa."* (Q.S. An-Najm: 32).

๐ŸŒบ Memuji dan menerima pujian adalah hal yang wajar bagi manusia. Namun, jika kita terlalu terpikat oleh pujian, kita bisa kehilangan jati diri kita. Tanpa disadari, kita mungkin selalu berusaha tampil sempurna demi membuat orang lain terkesan dengan perbuatan baik atau kelebihan yang kita miliki.

๐ŸŒบ Padahal, manusia yang sejati adalah yang senantiasa memuji Allah. Allah berfirman (yang artinya), *"Sesungguhnya Aku adalah Allah; tidak ada Tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku."* (Q.S. Thaha: 14).

๐ŸŒบ Ada kalanya kita sulit untuk menghindar dari pujian manusia. Saat kita menerima pujian, hati kita sedang diuji. Pujian dapat memberikan kenikmatan dalam hati kita, namun juga bisa membawa kita melupakan diri sendiri. Ketika pujian datang, kita harus mampu mengelola hati kita dengan bijak.

๐ŸŒบ Saat kita menerima pujian, kita seharusnya:

1️⃣ Mengucapkan "alhamdulillah". Mengakui bahwa segala puji hanya milik Allah, dan kita hanyalah hamba yang patuh kepada-Nya.

2️⃣ Menghilangkan perasaan sombong yang mungkin muncul dengan mengingat bahwa kemampuan dan kelebihan yang kita miliki adalah anugerah dari Allah, bukan karena kehebatan diri kita sendiri.

3️⃣ Berdoa kepada Allah agar kita terhindar dari harapan terlalu besar pada pandangan orang lain.

๐ŸŒบ Kegagalan dalam mengelola pujian dapat memicu rasa sombong dan riya, penyakit hati yang harus dihindari.

๐ŸŒธ Semoga Allah senantiasa memberikan kita ampunan atas dosa-dosa kita, rahmat, kesehatan, kebahagiaan, umur yang panjang dan penuh berkah, rezeki yang halal, serta kemudahan dalam menjalani kehidupan dunia. Semoga kita selalu dapat menjaga hati dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan anugerah Allah.

Comments

Popular posts from this blog

NUSANTARA GROUP

SELAMAT UNTUK GURU TAJIR

BELAJAR SPIRITUAL KEPADA SUHU NICHO