HUKUM TABUR TUAI, KARMA POSITIF DALAM KEHIDUPAN
By MRT (Dr. Mampuono Rasyidin Tomoredjo)
🙏"Barang siapa menabur dia akan menuai," begitulah kata-kata yang kita sering dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak terasa kehidupan kita dari waktu ke waktu adalah sebuah proses tabur tuai yang berkesinambungan.
🌿Hukum tabur tuai mungkin sebuah konsep yang sederhana, namun memiliki dampak besar dalam kehidupan kita. Seperti seorang petani yang menanam benih dengan harapan panen yang melimpah, demikian pula dalam hidup, apa yang kita tabur adalah apa yang akan kita tuai. Satu biji jagung yang ditabur oleh seorang petani lazimnya akan tumbuh dan menghasilkan beberapa tongkol jagung yang di dalamnya berisi ratusan bahkan ribuan biji untuk dituai.
🍇Ini adalah prinsip dasar dalam hukum alam yang berlaku dalam interaksi sosial maupun bisnis yang senantiasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memberikan gambaran lebih jelas, mari kita lihat beberapa contoh yang mengilustrasikan konsep ini.
✅Contoh pertama yang bisa kita lihat adalah bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Ketika kita memperlakukan orang lain dengan baik, memberikan dukungan, dan menunjukkan empati, itu akan tercermin kembali pada kita. Misalnya, jika Anda memberikan bantuan kepada teman yang sedang kesulitan, suatu hari nanti Anda juga mungkin mendapatkan bantuan saat Anda membutuhkannya. Ini adalah bentuk karma positif yang beroperasi dalam kehidupan sosial kita.
✅Contoh kedua adalah memberikan sedekah. Ketika seseorang memberikan sedekah dengan tulus, mereka tidak hanya memberikan bantuan finansial kepada yang membutuhkan, tetapi mereka juga menanam benih kebaikan dalam hidup mereka sendiri. Misalnya, seseorang yang secara rutin memberikan sebagian pendapatannya kepada amal atau organisasi sosial mungkin merasa bahwa mereka memberikan manfaat kepada orang lain. Namun, apa yang seringkali tidak terlihat adalah bahwa tindakan baik ini juga menciptakan perasaan kepuasan dan bahagia dalam diri mereka. Selain itu, hukum tabur tuai berlaku di sini; ketika mereka memberikan dengan ikhlas, mereka seringkali akan mendapatkan dukungan dan bantuan dalam situasi mereka sendiri di masa depan.
✅Contoh ketiga, menabur atau berinvestasi pada bisnis yang baik. Ketika seseorang berinvestasi dalam bisnis yang baik, mereka mengambil risiko finansial dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan. Bagi mereka yang memilih untuk berinvestasi dalam bisnis yang memiliki integritas dan tujuan yang baik, hukum tabur tuai juga beroperasi. Misalnya, jika seseorang berinvestasi dalam perusahaan yang berkomitmen untuk menjalankan praktik bisnis yang etis, mereka tidak hanya berpotensi mendapatkan pengembalian finansial yang baik, tetapi juga ikut serta dalam membangun bisnis yang berkontribusi positif pada masyarakat dan lingkungan. Ini adalah investasi yang bisa memberikan manfaat ganda, yaitu keuntungan finansial dan pemenuhan moral.
🌺Selain itu, kita juga dapat menghubungkan prinsip ini dengan upaya dan dedikasi kita dalam mencapai tujuan. Seperti benih yang memerlukan waktu untuk tumbuh menjadi tanaman yang subur, tindakan, perkataan, dan pemikiran positif kita juga memerlukan waktu dan usaha untuk menghasilkan hasil yang memuaskan. Misalnya, jika Anda bekerja keras dan tekun dalam mengejar impian Anda, pada akhirnya Anda akan meraih sukses, sejahtera, atau bahkan kebahagiaan. Itu adalah hasil dari apa yang telah Anda tanam dalam perjalanan hidup Anda.
✌️Namun, hukum tabur tuai juga menunjukkan bahwa *tindakan negatif akan menghasilkan hasil yang negatif pula.* Jika kita menyakiti atau merugikan orang lain, itu akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Misalnya, jika Anda bersikap kasar dan tidak peduli terhadap perasaan orang lain, Anda mungkin akan menghadapi konflik dan isolasi sosial. Itu adalah akibat dari apa yang telah Anda tabur.
🍒Konsep hukum tabur tuai atau prinsip bahwa apa yang kita lakukan akan berdampak pada kita sendiri juga memiliki relevansi dalam Al-Quran. Salah satu ayat yang sesuai dengan prinsip ini adalah ayat berikut:
🍓"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Al-Quran, Surah An-Nahl, 16:97)
🥝Ayat ini menekankan bahwa tindakan baik yang dilakukan oleh individu yang beriman akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah. Dengan kata lain, apa yang kita tanam dalam bentuk amal saleh akan memiliki dampak positif dalam kehidupan kita, baik dalam dunia maupun akhirat.
🥑Selain itu, ada juga ayat-ayat lain dalam Al-Quran yang menggarisbawahi pentingnya berbuat baik kepada sesama manusia dan bagaimana tindakan itu akan berdampak pada kita sendiri. Salah satu prinsip dalam Islam adalah bahwa "siapa yang memberi, dia akan mendapat balasan." Oleh karena itu, amal kebaikan yang kita taburkan akan menjadi bekal bagi kita di masa depan, sebagaimana tercermin dalam banyak ayat Al-Quran yang menekankan tentang balasan bagi tindakan baik dan buruk.
🥦Oleh karena itu, pesan yang ingin kita sampaikan adalah selalulah bersikap baik dan beretika terhadap semua orang. Tidak peduli siapa mereka atau apa latar belakang mereka, ingatlah bahwa setiap tindakan dan reaksi Anda akan selalu kembali kepada Anda. Dengan mempraktikkan hukum tabur tuai dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan memuaskan untuk diri kita sendiri dan orang lain. Jadi, mari kita terus berusaha untuk menanam benih-benih kebaikan dalam setiap aspek kehidupan kita, karena apa yang kita tabur adalah apa yang kita tuai.
_Ditulis dengan strategi Tali Bambuapus Giri_( Sampangan, 20 September 2023 pukul 06.10 WIB )
terima kasih ilmunya bapak
ReplyDelete