Posts

Showing posts from September, 2022

*Pelatihan "Tali Bambuapus Giri", Cara Berliterasi Produktif Mendukung GLS di Era Revolusi Industri 4.0*

Image
Mampuono   PTIC Sabtu, 19 Juni 2021,  Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC) menyelenggarakan sebuah Webinar Nasional  bertajuk  "Pelatihan Tali Bambuapus Giri, Cara Berliterasi Produktif Mendukung GLS di Era Revolusi Industri 4.0. " Tali Bambuapus Giri kepanjangannya adalah  Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Perpustakaan Digital Mandiri.  Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan sebuah program yang dapat membantu para guru dan siswa untuk dapat berliterasi secara produktif dengan cara mudah efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi. Harapannya ketika program ini menjadi pembiasaan yang terimplementasi di masing-masing sekolah budaya literasi produktif bisa menyebar di kalangan guru dan siswa di setiap satuan pendidikan. Kegiatan yang berlangsung pada pukul 13.00-16.00 WIB itu dihadiri oleh guru dari berbagai jenjang yang berasal dari seluruh Indonesia. Peserta kegiatan yang mendaftar sejumlah 1.150 oran

IKATLAH KIJANG LIAR ITU DENGAN MENEMU BALING

Image
Oleh: Mampuono #Orang_literat_menemubaling👌 Selama ini penulis benar-benar tidak tahu bahwa sebenarnya penulis sudah menangkap banyak sekali kijang buruan, tetapi setelah tertangkap, makhluk-makhluk lincah itu  tidak pernah penulis ikat.  Jadi kijang-kijang  liar itu akhirnya berlarian melepaskan diri dari tempat penampungannya. Bahkan yang lebih menghebohkan, bukan hanya penulis  yang tidak menyadari hal tersebut,  sebenarnya  banyak orang Indonesia juga mengalami apa yang penulis alami. Lho?😉 Pernyataan diatas mungkin terasa agak aneh. Kapan kita pernah menangkap kijang? Berburu saja kita tidak pernah. Dan yang lebih menggelikan, bukankah sebagian dari kita sudah banyak yang tinggal di kota. Kijang-kijang itu biasanya ada di kebun binatang atau di Istana Presiden, lalu sebenarnya kita sudah berburu kijang kemana saja, padahal ke hutan saja hampir tidak pernah? Kalaupun menyempatkan diri ke hutan, paling-paling itu karena berkemah, naik gunung, atau berdarmaw

THE DRAGON PRINCESS OF KOMODO ISLAND

Image
By: Mampuono #Orang literat Menemu Baling👌 Menemu Baling di Pulau Komodo Ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Di antara mereka, suku Komodo termasuk suku yang unik. Meskipun modernisasi setiap hari mengelilinginya, mereka tetap yakin,  nenek moyang  mereka adalah saudara  kembar sang naga! Sang Komodo yang perkasa.  Jika di Jepang yang sudah modern saja orang masih percaya bahwa mereka adalah keturunan dewa matahari, maka apa yang dialami oleh suku komodo  mau tidak mau harus dimaklumi. Tak heran,  cerita rakyat yang paling dikenal oleh suku Komodo adalah legenda asal-usul mereka. Mereka menyebutnya sebagai Kisah Sang Putri Naga.  Aku  sempat membaca kisah itu  pada  sebuah poster, sore tadi, sebelum berjalan menjelajahi pulau dengan setengah hati. Meski ada ranger yang mendampingi p, aku tak yakin para saudara kembar suku komodo itu akan amat sayang dan berbelas pada aku dan rombongan. Poster berukuran  seperempat papan tulis itu  dipajang di dinding berkaca. Menem

MELATIH KOMODO BERLITERASI DI SEKOLAH SATAP

Image
Oleh:  Mampuono #Orang literat Menemu Baling 👌 Nyaris seminggu sudah aku berlayar.  Singgah dari gugusan satu pulau ke gugusan pulau yang lain. Bergerak dari perairan satu ke perairan yang lain. Buku, alat tulis, metode berliterasi, dan keikhlasan berbagi adalah bekal kami. Dengan sepenuh hati kami bersilaturahmi, mengunjungi saudara-saudara kami yang tinggal di pulau pulau terpencil ini. Selain itu tidak ada lagi. Kecuali impian besar agar bangsa ini suatu saat mencapai jaman keemasan dan kami  pernah tercatat turut serta memperjuangkan melalui literasi. Maka dari itu, setiap saat kami merekam kisah muhibah ini. Muhibah Menemu Baling. Menulis dengan mulut, membaca dengan telinga.  Pagi ini kami turut menyambut hari.  Penuh sukacita dan rasa syukur karena selamat sampai di tempat-tempat yang menakjubkan ini. Kami seperti mereka yang berpuluh-puluh tahun, bahkan beratus tahun, turun-temurun menghuni kepulauan bebatuan purbakala ini. Memandang langit yang biru, air yang juga