MAMPUONO MENEMU BALING

By: Dr. MRT (Tali Bambuapus Giri)  https://youtu.be/JYg0WvCnGjM?si=Qc0JcNDk2r_vaqzi Dendam masa lalu sebenarnya seringkali timbul karena kita terlalu menggantungkan harapan kepada orang lain, namun harapan itu tidak terpenuhi. Ketika kita menempatkan harapan yang terlalu besar pada seseorang dan kemudian kecewa karena harapan itu tidak tercapai, itu dapat memicu rasa sakit dan kemarahan yang mendalam, yang akhirnya berubah menjadi dendam. Dendam seperti sampah yang mengotori pikiran dan perasaan kita, membuatnya sulit untuk melangkah maju dan mencapai potensi penuh di masa depan. Hal ini karena dendam membatasi kemampuan kita untuk berkembang dan belajar dari pengalaman masa lalu. Alih-alih fokus pada pembelajaran dan pertumbuhan, kita terjebak dalam siklus negatif kemarahan dan kebencian yang menghambat perkembangan pribadi. Dendam juga dapat mengganggu hubungan sosial dan interaksi kita dengan orang lain. Ketika kita memelihara dendam terhadap seseorang, itu bisa merusak hubungan kit

By: Dr. MRT (Tali Bambuapus Giri)  Di era yang terus berkembang dengan cepat, munculnya Kurikulum Merdeka dengan digitalisasi sekolahnya menjadi langkah krusial dalam transformasi pendidikan. Salah satu yang menyebabkan perubahan terjadi begitu dinamis adalah munculnya penggunaan artificial intelligence yang bersifat generatif. Penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) dalam konteks ini bukan hanya memperkaya metode pengajaran, tetapi juga membuka peluang bagi siswa untuk mengakses pendidikan yang lebih personal dan interaktif. Dengan AI, proses belajar dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap siswa, memungkinkan pendekatan yang lebih inklusif dan efektif dalam pendidikan. Ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan adaptif. Berikut ini akan dipaparkan secara ringkas tentang digital di sekolah dan penggunaan artificial intelligence  dalam